media ini didirikan karena melihat dekadensi literasi para warga Adirasa

Foto saya
pers iksass Raas merupakan media informasi dalam menginformasikan isu-isu aktual dan informatif seputar kegiatan masyarakat untuk kemajuan bangsa dan negara.

Rabu, 24 Agustus 2022

Kucing Raas


 

IKSASS RAAS- Kucing raas (dikenal juga sebagai kucing madura) adalah ras kucing domestik endemik yang berasal dari Pulau Raas di Indonesia.[1][2][3][4] Raas merupakan ras kucing murni tanpa tercampur gen dari ras kucing lainnya.[3][4] Kucing ini termasuk kucing yang sangat langka[3][4] dan memiliki variasi genetika yang tinggi.[3][4] Per tahun 2016, diperkirakan raas dengan gen murni hanya tersisa kurang dari 100 ekor.

Perkembangan kucing ini hanya terjadi di Pulau Raas. Raas sangat dilindungi oleh penduduk setempat, sehingga mereka melarang ras kucing ini pergi keluar pulau.[6] Biasanya hanya kucing raas yang telah dikebiri yang boleh dibawa pergi keluar pulau agar kemurnian raas tetap terjaga. Kelahiran anak kucing raas dengan warna biru selalu dinanti-nantikan oleh penduduk setempat. Anak kucing tersebut nantinya akan diberikan kepada orang-orang tertentu sebagai hadiah, seperti para penyayang kucing

Sejarah

Raas adalah kucing yang awal mulanya tidak diketahui. Kemungkinan besar kucing ini terbentuk secara alami.[3] Menurut penelitian Lasley Morgan dari Australia dan dr. Ronny Rachman Noor dari Fakultas Peternakan IPB, raas dengan warna biru diyakini berasal dari ras korat yang berasal dari Thailand.[4] Kucing ini juga diyakini berasal dari ras asia karena bentuk ekornya yang bengkok di bagian ujung.[3][4]

Informasi mengenai keberadaan kucing domestik ini telah menarik perhatian beberapa klub penyayang kucing di Indonesia. Klub kucing tersebut menginginkan agar kelestarian kucing raas dapat tetap terjaga dan kucing ini dapat diakui di dunia 'perkucingan' internasional.[1] Kucing ini sayangnya sulit diakui karena kepercayaan masyarakat setempat.[6] Walaupun telah ada upaya pelestarian, hingga saat ini raas masih belum diakui dan tidak memiliki standar ras.[3][7] Beberapa kucing raas juga pernah dibawa keluar pulau Raas untuk pengembangan, sehingga beberapa kucing raas dapat ditemukan di Sumenep,[8] Bandung, Bogor,[9] dan seekor di Semarang.[7]

Mitos

Raas diyakini penduduk setempat bisa mendatangkan nasib baik dan kelimpahan rezeki.[8] Mereka juga percaya bahwa raas memiliki indra keenam dan hanya dapat dipelihara oleh orang-orang tertentu saja, seperti kyai, pejabat, dan tokoh masyarakat.[3]

Kucing raas banyak dijumpai di pondok pesantren di wilayah Madura. Mereka percaya bahwa hewan peliharaan milik Syekh Kholil adalah seekor kucing raas. Berdasarkan cerita penduduk setempat, beliau pernah memelihara dua ekor kucing berwarna biru dan cokelat. Ketika beliau meninggal dunia, kucing raas yang dipeliharanya ini pun juga ikut lenyap.[8]

Raas yang dibawa pergi ke luar pulau menaiki perahu oleh orang yang belum menikah diyakini dapat membuat perahu tersebut tenggelam.[4] Orang-orang juga percaya bahwa jika kucing ini dibawa keluar pulau maka orang yang membawanya akan mendapat kesialan.[6]

Karakteristik

Raas memiliki karakteristik fisik yang mirip seperti macan tutul dan kucing hutan.[1][2][3] Raas adalah kucing yang berpenampilan anggun[3] dan berukuran sedang dengan ukuran yang lebih besar daripada ukuran ras kucing biasanya.[1] Wajah kucing ini berbentuk segitiga dan sedikit persegi dengan dagu yang sedikit lancip.[2] Telinganya berdiri tegak ke depan,[8] panjang, dan runcing.[3] Kucing ini memiliki ekor yang panjang dengan sebagian besar bagian ujungnya bengkok.[10] Raas memiliki warna mata hijau tua[2] dan biasanya berwarna biru pada kucing dengan warna cokelat tua[4] dengan bentuk oval dan matanya tidak terlalu lebar.[2]

Raas memiliki bulu yang pendek serta halus dan juga lembut.[2] Raas hadir dalam pola solid,[5] dua warna,[11] dan titik warna,[1][2][3] dengan warna biru (abu-abu) dan kayu manis (cokelat tua).[5] Warna biru bisa hadir dalam pola solid atau dua warna dengan bulu berwarna biru yang terdapat pada sebagian besar badannya dan warna putih yang terdapat pada bagian dada dan perutnya dengan batas yang tidak jelas.[5] Sedangkan warna kayu manis bisa hadir dalam pola solid atau titik warna.[5] Kucing dengan warna biru dikenal dengan nama kucing busok, sedangkan yang warna kayu manis disebut dengan nama kucing kecubung.[11] Kucing kecubung adalah jenis yang paling jarang muncul dan tergolong warna resesif.[3][4]

Kepribadian

Kucing raas adalah kucing yang takut dengan manusia, sehingga mereka adalah kucing yang sulit untuk beradaptasi.[6] Kucing Raas (Busok) memiliki karakter yang detail,ia sangat menghargai yang merawatnya,dan kurang bisa menerima kehadiran orang lain,selain yang merawatnya. Tetapi jika sudah terbiasa dengan lingkungannya,ia akan sangat mudah beradaptasi serta sangat bersahabat. [12]Karakternya yang pendiam,lebih mengatakan jika ia sangat pemalu,dan waspada,tetapi seiring waktu,itu akan berbalik menjadi bersahabat. Tidak sedikit,yang pada akhirnya menjadi kucing rumahan yang sangat manja. Masa sapih anaknya,ditandai dengan sangat jelas,dan pada umur 3 bulan,itu akan ia lakukan,hingga ia mampu beranak maksimal 1 tahun 3 kali. Tetapi dalam situasi tertentu,sebaiknya ia dikawinkan manakala kondisi tubuhnya sudah kembali lagi,tampak berotot dan gemuk. Dengan tujuan,agar pada kebuntingan berikutnya,anak dan dirinya akan dalam kondisi prima.

Silahturahmi; Bupati Sumenep Kunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah


 IKSASS RAAS- Beberapa hari yang lalu Universitas Ibrahimy kedatangan tamu kehormatan dari kota

Sumenep (20/08/2022). Tamu yang dimaksud adalah orang nomor satu di kota Sumenep yakni Bupati

Sumenep (Bapak Ahmad Fauzi,S.H.,M.H.)

Tepat sebelum adzan sholat isya’ dikumandangkan, Bupati Sumenep beserta rombongannya

telah tiba di lingkungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iah. Sebelum beliau beserta rombongannya

menuju ke kantor Universitas Ibrahimy, beliau beserta rombongannya sempat mampir di kediaman

Ahlul bait pengasuh (KHR Ach Azaim Ibrahimy). Di sana beliau disambut dengan hangat oleh Nyai

Hj. Isya’iyah As’ad. Setelah itu, beliau melakukan ramah-tamah bersama dengan beberapa dosen dan

jajaran Rektorat Universitas Ibrahimy di depan dhalem salah satu Ahlul Bait Pengasuh. Baru sekitar

pukul 20.00 WIB beliau segera berangkat menuju kantor Universitas Ibrahimy untuk melaksanakan

tujuan dan maksud dari kunjungan tersebut.

Tujuan dan maksud dari kunjungan Bupati Sumenep beserta rombongannya tersebut adalah

untuk menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Ibrahimy yang berasal dari Kabupaten

Sumenep secara simbolis. Terdapat sekitar 3 mahasiswa dan 2 mahasiswi yang mendapatkan beasiswa

tersebut. Beasiswa tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sumenep kepada mahasiswa

maupun mahasiswi dari Sumenep yang telah terpilih dan resmi mendapatkan beasiswa tersebut.

Sistematika dalam acara penyerahan beasiswa tersebut dikemas dengan acara Ceremonial.

Acara yang pertama yakni pembukaan, acara yang kedua adalah sambutan dari Rektor Universitas

Ibrahimy (KH. Ach. Fadhail, S.H.,M.H.) Dalam sambutannya, Rektor Universitas Ibrahimy

menyampaikan kebahagiaan beliau atas kunjungan yang dilakukan oleh Bupati Sumenep ke

Universitas Ibrahimy terlebih ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah. Beliau juga menyampaikan

harapan beliau kepada mahasiswa maupun mahasiswi yang mendapatkan bantuan beasiswa tersebut

agar menggunakannya sebaik mungkin. “Saya berharap kalian seluruhnya untuk menggunakan dana

beasiswa ini untuk hal-hal yang bermanfaat terutama perihal yang dapat mendukung kepada akademik

anda di Universitas Ibrahimy”. Tutur Beliau.

Setelah sambutan dari Rektor telah usai, sambutan selanjutnya dari Bapak Ahmad

Fauzi,S.H.,M.H. selaku Bupati kota Sumenep. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa

kebahagiannya karena dapat membantu Universitas Ibrahimy dan berharap ke depannya agar bisa

membantu Universitas Ibrahimy lebih banyak lagi. “Selanjutnya, jika Universitas Ibrahimy

membutuhkan sesuatu silahkan komunikasikan kepada Ust. Zubaidi. Kami akan membantu sebisa

mungkin dan semampu kami, karena kami lihat banyak warga kami yakni Masyarakat Sumenep yang

sedang melanjutkan studinya di Universitas Ibrahimy. Hal tersebut tentunya mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Sumenep”. Ungkap

beliau.

Setelah kata sambutan selesai, acara dilanjutkan dengan penyerahan beasiswa secara simbolis

oleh Bupati Sumenep kepada mahasiswa dan mahasiswi dari asal Sumenep yang terpilih. Kemudian

setelah itu acara ditutup dengan pembacaan do’a.

Immwhydiii/IKSASS Raas


Kucing Raas

  IKSASS RAAS- Kucing raas (dikenal juga sebagai kucing madura) adalah ras kucing domestik endemik yang berasal dari Pulau Raas di Indonesia...